Selasa, 01 Desember 2009

Sajak Cepat

Karya : Ardy Ferdianto

Di jalan cepat
Roda empat berhenti cepat
Penumpang mendarat cepat
Polisi melipat kantong cepat
Cepat...cepat
Hari semakin cepat
Benahi cepat !




Jakarta 2007
Taatilah peraturan, kawan?!

Jangan Panggil Aku Bos

Karya : Ardy Ferdianto


Jangan panggil aku bos
Hanya karena rokok sebatang
Jangan panggil aku bos
Hanya karena sembako yang hanya lewat di tangan
Jangan panggil aku bos
Hanya karena segelas kopi atau teh di saat tenggorongkan dingin
Jangan panggil aku bos
Hanya karena kebaikkan yang menurutku itu bukan kebaikkan tapi kewajiban
Jangan panggil aku bos
Tapi pangillah aku dengan nama yang kalian kenal
Sebab itu adalah anugerah



Jakarta 2008
Terima Kasih Tuhan

Karya : Ardy Ferdianto

Seharian terkapar di manjakan istri
Tubuh lemas mengegelepar dalam sumsum
Nyanyian bidadari kecil
Tampar mimpi

Mata menatap kaget
Gas di dapur kosong
Petugas pengantar susu datang
Penagih hutang sedang asyik dengan kalkulatornya
Sementara keletihan masih menggrogroti sumsum tulang

Dari senyum manis bidadari kecil
Aku bangun
Dari belaian ratu pujaan
Aku larut dalam perang
Peluru aku telan
Granat aku telan
Racun aku telan
Aku telan...aku telan
Kenyang.....
"Terima kasih Tuhan"



Jakarta 2009
Kata orang

Karya : Ardy Ferdianto

Kata orang
Pocong seperti bantal guling kalau jalan melompat
Tuyul kepelanya botak suka sekali mencuri
Genderowo badannya tinggi besar menyeramkan

Kata orang
Vampir sama dengan drakula suka sekali minum darah
Kuntilanak rambutnya panjang
Putih-putih identik dengan perempuan

Bukan hanya kata orang
Melainkan
Kata dunia lain
Kata huka-huka
Kata penampakan
Pun kata dunia televisi sama berkata " kata orang"

Bagaimana kata mereka
Kata pocong
Kata tuyul
Kata genderowo
Kata vampir dan drakula
Pun kata kutilanak

Mungkin kalau mereka bisa berkata dan di terjemahkan dalam bahasa kita
Mereka akan bilang " Terima kasih manusia, sebetulnya adamu aku ada
Adalah ketakutan-ketakutanmu."


Jakarta 2006
Prihatin

Karya : Ardy Ferdianto

Ada yang diam
Ada yang bicara
Ada yang pura-pura
Ada pula yang senyum menikmati
Seraya mereka berkata
"Lagi-lagi datang lagi! Membosankan!"




Jakarta 2006

Antara Aku
Karya : Ardy Ferdianto

Walau awan tak bersahabat
Wajahnya muram sedari pagi
Tampar langit-langit yang di dalamnya ada wajah-wajah yang rindu akan terang
Namun angin tetap setia
Ia menyusup dalam rongga ruang tanpa melihat siapa dan apa
Wajah-wajah yang rindu akan terang terangsang
Saat angin mengelus manja
Di sentuhnya wajah-wajah itu
Hingga langitpun diam dan awanpun malu
Lalu kembali tersenyum
Sebab ada cinta di ruang itu
Antara aku, dia dan mereka yang rindu akan terang



Jakarta 2007